Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Yudi Hartoyo
● online
Yudi Hartoyo
● online
Halo, perkenalkan saya Yudi Hartoyo
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu- Minggu tutup
Beranda » Blog » Bisakah Anak Bertahan Terhadap Infeksi Tanpa Melakukan Vaksinasi ?

Bisakah Anak Bertahan Terhadap Infeksi Tanpa Melakukan Vaksinasi ?

Diposting pada 21 Juni 2021 oleh admin / Dilihat: 47 kali

Hpai.inspirasibersama.com – Tidak semua orang tua mengerti dan faham akan pentingnya imunisasi bagi seorang anak. Untuk itu kita masih menjumpai seorang ibu yang tidak melakukan imunisasi terhadap anaknya. Pertanyaannya adalah bisakah seorang anak bisa bertahan terhadap infeksi tampa melakukan vaksinasi ?

Salah satu alasan mengapa orang tua tidak memberikan imunisasi terhadap anaknyanya adalah secara alami anak mempunyai sistem kekebalan tubuh yang mampu melawan berbagai jenis penyakit infeksi termasuk polio. Biasanya para orang tua memberikan asupan madu alami untuk memperkuat sistem kekebalan alami anak.

Kalau menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi sangatlah penting bagi anak. Hal ini dikarenakan saat ada serangan kuman atau virus pada lingkungan kita, maka tubuh kita kurang bisa melakukan pertahanan yang maksimal yang diakibatnya besarnya serangan kuman atau bakteri yang tersebar di sekitar kita. Untuk itu seorang anak perlu tambahan imunisasi agar lebih kebal terhadap berbagai macam infeksi.

Selain itu, sistem kekebalan alami seorang anak belum bisa berkembang dengan baik sehingga masih rentan terinfeksi penyakit. Apalagi serangan bakteri atau virus akan datang secara tiba-tiba dan bisa terjadi kapanpun. Apalagi jika saat itu daya tahan tubuh anak kita mengalami penurunan.

Artinya semakin banyak anak yang melakukan imunisasi, maka angka penderita penyakit infeksi tersebut akan semakin kecil. Disamping itu, bagi anak yang tidak melakukan imunisasi maka resiko tertular juga lebih sedikit.

Efek samping
Pemberian vaksinasi pada anak kebanyakan diberikan melalui suntikan. Untuk itu bagi anak yang habis melakukan imunisasi kerap merasakan rasa sakit pada area suntik, namun hal itu hanya berlangsung sebentar. Efek samping lain dari pemberian vaksinasi adalah menimbulkan demam dan anak menjadi sedikit lebih rewel dari biasanya.

Adanya kemungkinan efek samping yang terjadi setelah pemberian vaksinasi, justru akan meningkatkan kekebalan anak terhadap serangan bakteri dan virus. Yang menjadi perhatian adalah imunisasi merupakan tindakan yang aman jika diberikan kepada anak yang dalam kondisi yang sehat atau tidak sakit.

Untuk itu tindakan menghindari vaksinasi bagi anak justru meningkatkan resiko besar anak terkena virus yang sangat berbahaya seperti polio yang bisa membuat anak menjadi lumpuh secara permanen. Dan sampai saat ini polio belum bisa disembuhkan hanya bisa dilakukan pencegahan.

Tindakan pemberian vaksinasi polio telah terbukti bisa menekan angka penderita polio pada anak-anak bahkan sampai 99 persen dan itu terjadi diseluruh negara di dunia. Sampai saat ini masih tertinggal dua negara yang belum terbebas dari polio yaitu Pakistan dan Afganistan.

Artikel Terkait : Sampai Saat Ini Obat Penyakit Polio Belum Ditemukan

Bolehkah Melakukan Imunisasi Pada Anak Meskipun Telat

Ada beberapa orang tua yang telat melakukan imunisasi pada anaknya. Ada banyak alasan mengapa orang tua tidak melakukan imunisasi, mulai dari lupa, sibuk dengan pekerjaan sehingga belum sempat melakukan imunisasi dll. Kalau demikian apakah boleh melakukan imunisasi pada anak meskipun telat ?

Menurut para pakar kesehatan, tidak ada kata telat untuk melakukan imunisasi. Apabila anda lupa melakukan imunisasi pada anak anda, maka tetap disarankan untuk melakukan imunisasi dengan mendatangi dokter. Yang terjadi saat kita telat melakukan imunisasi pada anak adalah akan mengurangi daya kerja vaksin. Namun para pakar tetap merekomendasikan untuk melakukan imunisasi meskipun daya kerjanya rendah. Hal ini untuk memperkecil resiko penyakit pada anak.

Penting sekali untuk tetap datang ke petugas kesehatan (dokter atau bidan) untuk berkonsultasi tentang jenis imunisasi yang telat anda lakukan. Dari situ nanti petugas kesehatan akan melakukan analisa untuk mengatur penjadwalan ulang pemberian vaksin.

Untuk mendapatkan reaksi vaksin yang optimal, maka para pakar sangat merekomendasikan untuk melakukan imunisasi tepat waktu. Hal ini dikarenakan pemberian vaksin yang tepat waktu maka meningkatkan efektivitas kerja vaksin dan mampu meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit.

Yang membuat kita prihatin adalah banyak kalangan orang tua yang sengaja tidak melakukan imunisasi dengan alasan adanya efek samping pemberian vaksin. Misalnya setelah pemberian vaksin menimbulkan anak menjadi demam. Bahkan ada sebagian orang tua yang beranggapan pemberian vaksin pada anak bisa meningkatkan resiko anak menjadi autis. Ini semua adalah anggapan yang salah tentang imunisasi.

Dalam hal ini, para pakar kesehatan tidak menampik adanya efek samping pemberian vaksin pada anak. Namun efek samping yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin lebih ringan jika dibandingkan dengan manfaat besar dari pemberian vaksin.

5 Jenis Makanan Yang Bisa Membuat Daya Tahan Tubuh Anak Kuat

Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya mempunyai daya tahan tubuh yang baik sehingga tidak gampang terkena penyakit. Namun karena banyaknya bakteri yang berkeliaran disekitar lingkungan, kerap membuat anak kita jatuh sakit. Untuk mengantisipasi hal seperti ini, ada 5 jenis makanan yang bisa membuat daya tahan tubuh anak kuat.

Salah satu cara terbaik orang tua mencegah agar anaknya tidak mudah sakit adalah dengan cara meningkatkan nilai gizi makanan anak. Berdasarkan sebuah hasil studi mengatakan bahwa, untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, maka orang tua harus lebih sering memberikan menu makanan yang banyak mengandung vitamin A dan C.

Berikut beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin A dan C yang membuat daya tahan tubuh anak kuat :

1.Wortel
Jenis makanan pertama yang bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil adalah wortel. Hal ini disebabkan karena sayuran yang satu ini kaya akan kandungan vitamin A yang berguna untuk melawan infeksi pada tubuh anak.

Kebanyakan si kecil tidak akan suka mengkonsumsi wortel, namun para orang tua dituntut untuk kreatif mengolah makanan agar si kecil bisa mengkonsumsi wortel tanpa ia sadari. Misalnya mencampur jus dengan wortel. Yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu banyak memberikan wortel pada anak. Pada anak usia kurang dari 5 tahun hanya membutuhkan sekitar 300 sampai 500 miligram vitamin A setiap harinya.

2.Yoghurt
Tidak dapat dipungkiri bahwa yoghurt memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anak. Kandungan lactobacilus yang banyak terdapat pada yoghurt mampu meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit. Disamping itu kandungan probiotiknya mampu menyehatkan pencernaan anak.

3. Salmon dan tuna
Jenis ikan yang sangat bagus dikonsumsi oleh anak-anak adalah ikan salmon dan tuna. Kedua jenis ikan tersebut banyak mengandung vitamin D yang sangat bagus bagi kesehatan tulang dan mampu meningkatkan imunitas tubuh anak.
Dengan rasa yang enak, maka membuat ikan salmon dan tuna banyak digemari oleh anak-anak.

Apalagi jika seorang ibu pandai mengolah berbagai macam olahan ikan tuna dan salmon.
Untuk mendapatkan vitamin D yang cukup, seorang anak penting sekali untuk bermain pada dengan mendapatkan paparan sinar matahari terutama pada pagi hari. Sinar matahari pagi juga menjadi sumber vitamin D yang sangat bagus bagi kesehatan tulang.

4.Bayam
Jenis sayuran bayam juga tergolong banyak disukai oleh anak-anak. Hal ini disebabkan karena sayuran bayam mempunyai rasa yang manis. Kandungan bayam yang tinggi akan vitamin E mampu membuat anak kuat dalam melawan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Dalam menyajikan bayam untuk anak-anak, maka orang tua bisa membuatnya dalam bentuk sayuran bening yang banyak disukai oleh anak-anak.

5. Daging
Jenis makanan terakhir yang bisa membuat daya tahan tubuh anak menjadi kuat adalah daging. Kita tahu bahwa dalam daging banyak mengandung protein dan zinc yang sangat bagus meningkatkan sel darah putih dalam melawan berbagai infeksi dalam tubuh. Selain itu konsumsi daging juga mampu membuat proses penyembuhan luka semakin cepat.

Artikel Terkait : Beberapa Anggapan Yang Salah Tentang Vaksin

Tags: , , ,

Bagikan ke

Bisakah Anak Bertahan Terhadap Infeksi Tanpa Melakukan Vaksinasi ?

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Bisakah Anak Bertahan Terhadap Infeksi Tanpa Melakukan Vaksinasi ?

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: