Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Yudi Hartoyo
● online
Yudi Hartoyo
● online
Halo, perkenalkan saya Yudi Hartoyo
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu- Minggu tutup
Beranda » Blog » Cara Mengenali Gejala-gejala Ringan Dari Penyakit Jantung

Cara Mengenali Gejala-gejala Ringan Dari Penyakit Jantung

Diposting pada 10 Desember 2020 oleh admin / Dilihat: 68 kali

Hpai.inspirasibersama.com – Jika kita membahas tentang penyakit jantung, maka kita tidak lepas dengan yang namanya nyeri dada dan keringat dingin. Kebanyakan dari orang menganggap jika mengalami gangguan pada jantung, maka akan mengalami nyeri pada dada dan berkeringat dingin. Padahal gejala-gejala penyakit jantung tidak itu saja. Berikut akan kami bahas tentang cara mengenali gejala-gejala ringan daripenyakit jantung.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh NIH (National Institute of Health) mengatakan gejala ringan yang sering kita tidak sadar yang menjadi gejala adanya penyakit jantung biasanya terjadi pada kalangan wanita.

Gejala-gejala ringan dari penyakit jantung ini bisa berupa nyeri dada ringan, mual, muntah. Sesak napas, kelelahan yang tak jelas sebabnya, rasa tidak nyaman pada leher atau rahang. Saat kita mengalami gejala ringan diatas, maka akan bisa berdampak pada jantung kita dengan menimbulkan bekas jaringan parut pada jantung.

Kebanyakan dari orang mengabaikan tentang gejala-gejala ringan pada penyakit jantung ini. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang tidak mengetahui dririnya sedang mengalami gejala-gejala ringan adanya penyakit jantung. Gejala ringan ini memang tidak secara khusus membuat kondisi seseorang menjadi lemah, oleh karena itu jarang sekali mereka yang melakukan pemeriksaan kepada dokter.

Apabila jantung kita sering mengalami serangan jantung ringan dan menimbulkan jaringan parut pada jantung, maka hal ini akan bisa merusak atau membuat aliran listrik pada jantung menjadi kacau. Sehingga akan menyebabkan irama jantung tidak normal atau aritmia.

Ketika hal itu yang terjadi, maka jantung akan berdetak lebih cepat dari biasanya sehingga jantung tidak bisa memompa darah dengan efisien. Hal ini akan bisa menyebabkan serangan jantung yang mendadak dan bisa menghentikan jantung secara tiba-tiba.

Untuk menghindari serangan jantung yang sifatnya mendadak, maka kita dituntut untuk mengetahui tanda atau gejala-gejala ringan dari penyakit jantung ini. Dengan demikian kita bisa melakukan deteksi dini terhadap penyakit jantung.

Bagi anda yang saat ini sudah berusia 40-50 tahun dan pernah mengalami gejala-gejala ringan seperti diatas tadi dan berlangsung lebih lama sekitar 20 menit, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan ke dokter jantung terdekat. Bagi mereka yang berusia 40-50 tahun ke atas banyak faktor yang menjadi pencetus adanya penyakit jantung diantaranya obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes dan kebiasaan merokok.

Suka Olahraga Berat dan Marah Bisa Menyebabkan Gangguan Jantung

Tahukah kita kebiasaan suka marah dan melakukan olahraga berat bisa menyebabkan gangguan jantung. Kebanyakan mereka akan mengalami serangan jantung yang datang secara tiba-tiba. Hal ini sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat.

Bagi sebagian orang bisa mengalami dada terasa berat dan sesak saat marah atau melakukan olahraga berat. Kondisi ini juga kerap kali menyebabkan serangan jantung secara tiba-tiba yang sangat berbahaya.

Hal ini terbukti berdasarkan sebuah hasil studi menyebutkan kalau satu dari tujuh kasus serangan jantung disebabkan karena melakukan kegiatan berlebihan seperti olahraga dan marah. Kedua perilaku tersebut erat kaitannya dengan kesehatan jantung.

Studi kali ini telah dilakukan di 52 negara dengan melibatkan 12.000 orang yang terdiagnosa penyakit jantung. Hasilnya menyebutkan mereka yang mendapatkan serangan jantung setelah berolahraga secara berat sebanyak 13,6 %. Sedangkan gangguan jantung setelah melakukan marah besar sebanyak 14,4 %.

Menurut para pakar kesehatan mengatakan bahwa saat seseorang melakukan olahraga dengan berat dan marah besar  menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Kondisi ini akan mempengaruhi aliran darah sehingga mengurangi suplai darah ke jantung.

Pembuluh darah sangat penting untuk terjaga dari sumbatan atau penyempitan. Hal ini disebabkan jika tersumbat atau terjadi penyempitan akan menyebabkan aliran darah menuju jantung akan berkurang sehingga menyebabkan serangan yang mendadak.

Meskipun olahraga secara berlebihan bisa memicu gangguan jantung, bukan berarti olahraga jelek bagi kesehatan. Untuk mencegah gangguan jantung kita harus rajin melakukan olahraga tentunya tidak secara berlebihan.

Bagi anda yang saat ini sudah mengalami masalah pada jantung, harus berhati-hati saat melakukan olahraga. Tetap disarankan untuk olahraga namun anda harus memperhatikan denyut nadi selama olahraga. Tanyakan kepada dokter untuk jenis olahraga yang bisa dilakukan.

Menurut para pakar kesehatan mengatakan bahwa seseorang yang mempunyai riwayat penyakit jantung, maka sebisa mungkin menghindarkan dari sifat mudah marah. Gangguan emosional sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik termasuk jantung.

Oleh karena itu bagi anda yang ingin terhindar dari gangguan jantung, maka sebaiknya menghindarkan sifat marah dan suka berolahraga secara berlebihan. Belajarlah menjadi pribadi yang sabar dab rajin berolahraga secara cukup.

Selain menghindarkan dari sifat mudah marah dan olahraga secara teratur, untuk menjaga kesehatan jantung kita juga harus menghindarkan kebiasaan buruk yang memicu penyakit jantung seperti merokok, obesitas dan kurang tidur.

Hasil Penelitian : Banyak Wanita Yang Tak Sadar Terkena Serangan Jantung

Tahukah kita bahwa berdasarkan sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Norwegia menyebutkan kalau banyak wanita yang tak sadar mengalami serangan jantung. Kondisi yang berbeda terjadi pada pria. Memang gejala ringan serangan jantung banyak diabaikan orang. Penyebab lain karena wanita mempunyai toleransi yang lebih tinggi terhadap rasa sakit dibandingkan dengan pria.

Dengan ambang nyeri yang lebih tinggi pada wanita, maka saat ada rasa nyeri sebagai gejala serangan jantung sering terabaikan. Kondisi ini banyak dikhawatirkan oleh para peneliti karena gejala serangan jantung yang tak terdeteksi.

Bahkan menurut para pakar kesehatan mengatakan bahwa seorang wanita lebih beresiko terserang serangan jantung yang tak tampak gejalanya. Tentu hal ini sangat berbahaya.

Menurut para pakar, selama ini banyak orang yang beranggapan kalau serangan jantung hanya identik dengan nyeri dada saja. Padahal serangan jantung bisa berawal dari rasa mual, muncul nyeri pada area dada, nyeri rahang, lengan. Bahkan menurutnya gejala serangan jantung yang menyerang wanita bisa seperti gejala flu.

Secara teori serangan jantung memang lebih banyak menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Namun jika usia wanita sudah masuk menopause, maka resiko tersebut akan sama dengan pria. Bahkan resiko kematian akibat serangan jantung lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria.

Banyak wanita yang menganggap gejala serangan jantung ringan sebagai hal yang biasa. Dengan begitu mereka akan mengabaikannya dan terlambat dalam mendapatkan penanganan.

Jika kita ingin menurunkan resiko penyakit jantung, maka kita harus merubah pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat. Hindari merokok, obesitas, banyak makan gula dan lemak, begadang dan rajinlah berolahraga.

Waspada Penyakit Jantung Koroner Jika Sering Nyeri Ulu Hati

Banyak orang menghubungkan nyeri ulu hati dengan penyakit lambung. Namun jika anda kerap mengalami gejala nyeri ulu hati, waspada terhadap penyakit jantung koroner (PJK).Masalah penyakit jantung koroner (PJK) terjadi akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang mengarah ke jantung yang membuat pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung menjadi berkurang. Hal ini berhubungan dengan kemampuan pompa jantung.

Terjadinya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah ini terjadi akibat adanya tumpukan lemak yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.Secara umum mereka yang menderita penyakit jantung koroner akan mengeluhkan nyeri pada dada sebelah kiri dan terasa ada beban yang berat di dada, serta terasa seperti dada terbakar.

Tak jarang pula mereka merasakan rasa nyeri yang menjalar pada bagian tubuh yang lain seperti punggung, rahang, lengan dan sering kali keluar keringat dalam jumlah yang banyak.

Untuk menangani penyakit jantung koroner ini diperlukan tindakan katerisasi jantung yang berfungsi untuk mengetahui keadaan jantung, mulai dari pembuluh darah, ruang jantung, otot jantung serta ukuran tekanan dalam jantung.

Bagi anda yang sering kali merasakan gejala nyeri ulu hati jangan dianggap remah ya. Sebaiknya anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika gejala tersebut sering muncul meskipun sudah mendapatkan obat dari dokter.

Terjadi pula Pada Anak Yang Malas Beraktivitas Beresiko Sakit Jantung

Terkadang sebagai orang tua lebih suka saat melihat anak anteng di dalam rumah. Padahal berdasarkan hasil studi menyebutkan bahwa anak yang malas beraktivitas meningkatkan resiko sakit jantung.Studi tentang hal ini dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari University of Eastern Finland yang menyebutkan bahwa resiko penyakit jantung sebenarnya bisa dideteksi sejak dini saat usia anak-anak.

Salah satu resiko yang tinggi pada anak yang malas beraktivitas fisik. Kondisi ini akan membuat pembuluh darah anak menjadi lebih kaku dan keras yang memungkinkan terjadinya sumbatan aliran darah.

Untuk membuktikan hal ini, dalam studi tersebut para peneliti telah melibatkan 136 anak yang berusia antara 6-8 tahun. Diketahui bahwa anak yang hanya melakukan aktivitas fisik kurang dari 68 menit sehari meningkatkan resiko memiliki tekstur pembuluh darah yang lebih keras.

Kita tahu bahwa pembuluh darah yang lancar menjadi kunci kesehatan jantung dan beberapa organ vital lainnya. Saat pembuluh darah menjadi lebih keras, maka sangat rentan mengalami aliran darah yang tidak lancar. Bahkan kondisi ini bisa berlanjut sampai pada tersumbatnya pembuluh darah yang memicu serangan jantung dan penyakit stroke.

Bukan hanya itu saja, anak yang malas melakukan aktivitas fisik akan cenderung memiliki berat badan yang berlebih yang memicu obesitas. Saat obesitas sudah terjadi, maka rentan untuk terkena penyakit diabetes tipe II. Jangan anggap penyakit diabetes hanya bisa menyerang orang dewasa saja, seorang anak juga bisa.

Artikel Terkait : inilah minuman ringan pemicu gagal jantung

Tags: , ,

Bagikan ke

Cara Mengenali Gejala-gejala Ringan Dari Penyakit Jantung

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Cara Mengenali Gejala-gejala Ringan Dari Penyakit Jantung

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: