Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Yudi Hartoyo
● online
Yudi Hartoyo
● online
Halo, perkenalkan saya Yudi Hartoyo
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu- Minggu tutup
Beranda » Blog » Cara Mengenali Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Yang Normal

Cara Mengenali Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Yang Normal

Diposting pada 17 Agustus 2021 oleh admin / Dilihat: 237 kali

Hpai.inspirasibersama.com – Bagi seorang ibu hamil, g yysmemantau peningkatan berat badan sangatlah penting. Hal ini sangat penting guna mengetahui perkembangan janin yang dikandung. Namun tidak kita pungkiri bahwa masih banyak ibu hamil yang kurang pengetahuan atau bahkan cuek terhadap peningkatan berat badan saat hamil. Padahal hal ini sangat penting. Lantas bagaimana cara mengenali peningkatan berat badan ibu hamil yang normal ?

Yang perlu diketahui oleh para ibu hamil adalah setiap ibu hamil akan mengalami peningkatan berat badan yang berbeda-beda. Yang membuat perbedaan ini adalah faktor indeks massa tubuh (IMT) ibu sebelum dan saat hamil. Untuk itu seorang ibu hamil dituntut untuk mengetahui bagaimana peningkatan berat badan yang normal berdasarkan IMT masing-masing ibu hamil. Cara menghitung IMT adalah dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan kita (cm) kuadrat. Berikut hasilnya :

·         Jika ternyata IMT anda <18,5 (berat badan di bawah normal), maka para ahli sangat merekomendasikan kepada ibu hamil untuk meningkatkan berat badannya lagi sekitar 12,7 – 18,1 kg.
·         Jika IMT anda sekitar 18,5 – 22,9 (berat badan normal), maka anda tetap direkomendasikan untuk berusaha meningkatkan berat badan anda sekitar 11,3 – 15,9 kg.
·         Jika IMT anda ternyata >23 (kelebihan berat badan), maka anda tetap disarankan untuk meningkatkan berat badan lebih sedikit sekitar 6,8 – 11,3 kg
·         Jika anda ternyata tergolong obesitas atau IMT >25, maka peningkatan berat badan normal anda hanya 5,0 – 9,1 kg saja.

Ibu hamil secara normal akan mengalami peningkatan berat badan yang terbagi dalam 3 semesternya. Apabila anda masuk dalam trimester pertama kehamilan, maka peningkatan berat badan akan sekitar 0,5 sampai 2 kg saja. Setelah melewati trimester pertama, maka biasanya ibu hamil akan mengalami peningkatan berat badan pada setiap minggunya atau papa trimester kedua sekitar 0,4 – 0,59 kg (jika berat badan anda dibawah normal).

Jika anda memiliki berat badan yang normal maka peningkatan berat badan berkisar 0,36 – 0,45 kg. Jika anda tergolong obesitas maka peningkatan berat badan akan berkisar 0,18 – 0,27 kg.

Bagi seorang ibu hamil memang dituntut untuk lebih banyak makan dibandingkan saat belum hamil. Hal ini penting guna menunjang perkembangan kesehatan janin. Kalau para orang tua kita pasti menyarankan untuk ‘makan dobel’ dikarenakan lagi hamil. Namun hal ini bukan berarti kita harus makan 2 kali lipat seperti biasa. Namun tetap harus ada peningkatan jumlah makanan yang kita konsumsi saat hamil.

Selain itu seorang wanita hamil juga harus memperhatikan gizi makanan yang dikonsumsinya. Anda harus lebih memperhatikan kandungan protein, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh janin kita. Hal ini guna menghindari bayi mengalami gangguan perkembangan selama dalam kandungan. Untuk itu seorang ibu hamil sangat penting untuk mengenali peningkatan berat badan yang normal.

Adakah Efek Samping Sering USG Bagi Wanita Hamil ?

Bagi seorang wanita hamil tentunya tak asing lagi dengan pemeriksaan ultrasound sonography. Saat kita melakukan pemeriksaan ke dokter, maka sudah pasti biasanya kita akan dilakukan USG untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan janin. Namun terkadang sebagian orang malah muncul sebuah kekhawatiran kalau seringnya USG pada wanita hamil bisa mempengaruhi perkembangan janin. Benarkah hal ini bisa terjadi ?

Ternyata menurut para pakar kesehatan mengatakan bahwa USG pada wanita hamil tidak menyebabkan gangguan dan sangat aman. Hal ini disebabkan karena prinsip dari kerja USG adalah mengandalkan gelombang suara yang dipantulkan dan bukan sebuah radiasi. Saat kita di USG, maka gelombang suara yang ada di perut akan digambarkan dalam bentuk gambar dalam sebuah di layar monitor. Dengan adanya gambaran ini maka seorang dokter bisa melakukan analisa terhadap kesehatan serta perkembagan janin yang dikandung.

Bukan hanya itu saja, melakukan USG bagi wanita hamil juga mempunyai manfaat guna mengetahui kondisi cairan ketuban dan plasenta. Hal ini bisa menjadi indikator adanya kelainan pada kehamilan.

USG tentunya mempunyai perbedaan dengan pemeriksaan kesehatan lain seperti foto rontgen atau CT Scan. Kedua pemeriksaan tersebut mengandalkan sebuah radiasi sinar guna mengetahui kondisi dalam tubuh manusia. Jadi kedua pemeriksaan ini tentunya memiliki efek samping bagi kesehatan.

Jadi kesimpulannya adalah melakukan pemeriksaan USG bagi wanita hamil tidak menyebabkan efek samping yang bisa membahayakan kehamilan atau janin. Justru pemeriksaan ini sangat disarankan dilakukan secara rutin guna mendeteksi adanya gangguan kehamilan atau janin yang bisa membahayakan kesehatan ibu maupun janin yang dikandung.

Bagaimana Posisi Tidur Yang Dianjurkan Bagi Wanita Hamil ?

Jika kita berbicara tentang posisi tidur yang nyaman, setiap orang pasti mempunyai posisi tidur yang nyaman tergantung selera masing-masing. Misalnya saat kita melihat ada orang yang suka tidur dengan posisi tengkurap. Mungkin bagi kita yang melihat sepertinya terasa tidak nyaman, namun bagi mereka itu merupakan posisi tidur yang paling nyaman. Lantas bagaimana dengan posisi tidur bagi wanita yang hamil yang disarankan ?

Bagi anda yang sedang hamil, para pakar kesehatan menyarankan untuk tidak tidur dengan posisi menghadap ke kanan atau dengan menggunakan lengan kanan sebagai bantal. Bagi wanita hamil memang sulit menentukan posisi tidur yang nyaman apalagi jika usia kehamilan sudah tua maka wanita akan mengalami tidur lebih susah.

Berdasarkan sebuah hasil penelitian yang dilakukan di University of Auckland mengatakan bahwa wanita hamil yang sering tidur dengan menghadap ke kanan maka meningkatkan resiko keguguran atau kelahiran mati pada usia kehamilan setelah 20 minggu.

Para peneliti mengatakan saat wanita hamil tidur dengan posisi menghadap ke kanan maka akan membuat aliran darah dari ibu ke janin menjadi terhambat sehingga berbahaya bagi kesehatan janin. Namun para peneliti tidak menemukan dampak yang serius tidur dengan menghadap ke kanan bagi mereka yang tidak hamil. Artinya tidur menghadap ke arah kanan bagi

Bagi anda yang mengalami gangguan tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, maka tidur dengan posisi menghadap ke kanan sangat bermanfaat. Hal ini dikarenakan letak jantung yang berada pada bagian kiri dada akan mempunyai ruang yang lebih sedikit. Sehingga hal ini berdampak pada menurunkan tekanan darah dan membuat detak jantung menjadi lambat.

Selain beberapa manfaat diatas, tidur dengan posisi menghadap ke kanan juga sangat bagus bagi kesehatan otak, sistem saraf dan tulang belakang. Bahkan berdasarkan sebuah hasil penelitian yang berasal dari Stony Brook University, Amerika mengatakan tidur dengan posisi menghadap ke kanan sangat bagus dalam mencegah penyakit Alzheimer dan penyakit saraf lainnya.

Artikel Terkait : Apakah Benar Air Kelapa Bisa Bermanfaat Melancarkan Persalinan ?

Tags: , ,

Bagikan ke

Cara Mengenali Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Yang Normal

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Cara Mengenali Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Yang Normal

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: