Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Yudi Hartoyo
● online
Yudi Hartoyo
● online
Halo, perkenalkan saya Yudi Hartoyo
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu- Minggu tutup
Beranda » Blog » Dampak Buruk Camilan Manis Meningkatkan Resiko Obesitas Pada Balita

Dampak Buruk Camilan Manis Meningkatkan Resiko Obesitas Pada Balita

Diposting pada 7 September 2021 oleh admin / Dilihat: 96 kali

Hpai.inspirasibersama.com – Percayakah anda kalau anak yang sering konsumsi camilan manis meningkatkan resiko obesitas ?. Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan olah Dr Julie Lumeng yang merupakan seorang dokter perkembangan dan perilaku anak dari sebuah rumah sakit CS Mott yang berada di University of Michigan AS, menyatakan bahwa seorang anak yang mempunyai kebiasaan makan permen, lebih mengalami peningkatan berat badan yang berlebih. Hal ini berbeda dengan seorang anak yang suka akan makan keripik asin.

Dalam melakukan penelitian ini, para tim peneliti telah melakukan pengamatan terhadap 200 anak yang berusia antara 21-33 bulan. Para peneliti meminta kepada para orang tua untuk memberikan makanan siang kepada anak-anak mereka.

Setelah melakukan makan siang, maka para peneliti memberikan sebuah makanan yang berisi kudapan yang terdiri dari chocolate chip, keripik kentang, permen, kue cokelat dan keripik rasa keju.

Pemberian menu kudapan kepada anak ini diberikan selama 10 menit. Artinya selama 10 menit seorang anak diberi kebebasan memilih jenis makanan yang mereka suka. Dari situ para peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan tentang apa yang dikonsumsi oleh anak.

Hasil dari pengamatan ini adalah didapatkan data kalau seorang anak suka memilih menu makanan manis atau camilan manis terutama jenis permen, maka lebih banyak mengkonsumsi kalori dibandingkan dengan mereka yang lebih memilih camilan makanan asin.

Data yang lain juga menyebutkan bahwa seorang anak yang berusia 27 bulan yang mengkonsumsi camilan lebih beresiko gemuk dibandingkan dengan anak yang sudah berusia 33 bulan. Hasil dari penelitian ini telah dipublikasikan dalam sebuah jurnal Pediatrics.

Dari studi tersebut juga didapatkan data bahwa seorang anak yang yang berjenis laki-laki dan mempunyai ibu dengan tingkat pendidikan yang tinggi justru cenderung melakukan ngemil setelah melakukan makan. Namun para peneliti juga menyatakan bahwa faktor jumlah makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi seorang anak yang obesitas.

Selain itu bagi seorang orang tua yang lebih suka telat memberikan makan atau melewatkan jadwal makan pada anaknya juga akan membuat seorang anak akan lebih banyak konsumsi camilan manis dalam jumlah yang lebih banyak.

Untuk menghindari resiko obesitas dan camilan manis pada anak, maka para orang tua dituntut untuk membiasakan anaknya makan pada jadwal makan yang telah dibuat. Dengan terbiasa makan tepat waktu, maka bisa mengurangi keinginan anak untuk makan=makanan yang kurang sehat seperti camilan manis.

Seorang orang tua bukan berarti melarang anaknya makan camilan manis sama sekali. Yang harus dilakukan orang tua hanya membatasinya saja. Jika anak anda suka soda, maka coba ganti kebiasaan itu dengan jus kemasan yang lebih sehat atau susu kemasan yang lebih bergizi.

Artikel Terkait : Apa Bahayanya Jika Seorang Balita Mengalami Obesitas

Tags: , ,

Bagikan ke

Dampak Buruk Camilan Manis Meningkatkan Resiko Obesitas Pada Balita

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Dampak Buruk Camilan Manis Meningkatkan Resiko Obesitas Pada Balita

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: