Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Yudi Hartoyo
● online
Yudi Hartoyo
● online
Halo, perkenalkan saya Yudi Hartoyo
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu- Minggu tutup
Beranda » Blog » Dampak Negatif Stres Bisa Membuat Cepat Pikun

Dampak Negatif Stres Bisa Membuat Cepat Pikun

Diposting pada 15 Juli 2021 oleh admin / Dilihat: 71 kali

Hpai.inspirasibersamakma.com – Artikel ini akan kami mencoba mengulas tentang dampak negatif stres bisa membuat cepat pikun. Sebuah studi terbaru mengungkapkan tentang hubungan antara stres yang berlebihan kepada penurunan memori manusia terutama pada lansia.

Pada penelitian ini, para ilmuwan menemukan bahwa seorang lansia yang mengalami stres yang tergolong berat dan terjadi lebih dari satu kali, maka mereka akn beresiko besar mengalami masalah pada memorinya atau pikun dibandingkan dengan lansia yang tidak mengalami stres berlebihan.

Untuk itu para peneliti menyarankan untuk pentingnya mendeteksi dini adanya stres pada lansia sehingga terhindar dari gangguan memori sekaligus untuk mencegah penyakit alzheimer’s.

Hasil studi ini juga menyampaikan bahwa seorang wanita lebih mudah untuk mengalami stres daripada pria. Di samping itu faktor tingkat pendidikan juga mempengaruhi tingkat stres seseorang.

Ada banyak cara untuk menghindarkan diri dari stres, misalnya dengan rajin melakukan olahraga dan banyak melakukan interaksi atau berteman dengan orang lain.

Kalau kita berbicara tentang stres, maka kami rasa setiap orang pasti mengalami stres. Antara satu orang dengan orang lain pasti memiliki perbedaan masalah sesuai dengan pekerjaan, lingkungan dan status ekonomi.

Demikian informasi singkat tentang dampak negatif stres bisa membuat cepat pikun. Semoga dengan adanya artikel ini kita bisa menghindarkan diri dari kondisi stres yang berdampak negatif pada kemampuan memori manusia. Disamping itu, stres juga memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan manusia karena akan menurunkan antibodi sehingga akan mudah sekali kita terserang berbagai macam penyakit.

Selama ini kita beranggapan kalau stres akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Tentu stres yang dimaksud adalah stres berat. Namun jika stres tergolong ringan, maka memberikan efek yang bagus bagi kesehatan otak. Contoh stres kecil adalah saat hendak presentasi atau deadline pekerjaan.

Ternyata Mengalami Stres Ringan Bagus Untuk Kesehatan Otak

Untuk membuktikan kebenaran stres kecil bermanfaat bagi kesehatan otak, maka para peneliti yang berasal dari UC Berkeley melakukan sebuah penelitian. Dalam penelitian tersebut para peneliti menggunakan media tikus.

Tikus tersebut mendapatkan sebuah rangsangan stres, pembelajaran dan memori. Para peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui pertumbuhan sel induk pada otak.

Hasilnya adalah tikus yang mendapatkan rangsangan stres dalam periode yang singkat, ternyata terjadi sebuah pertumbuhan sel induk. Setelah seminggu berlangsung para peneliti menemukan adanya peningkatan fungsi memori dan pembelajaran pada otak.

Hal sebaliknya terjadi pada tikus yang mengalami stres dalam jangka waktu yang lebih lama. Setelah diteliti tikus tersebut tidak mengalami sebuah pertumbuhan sel induk yang berdampak pada jumlah sel otak yang lebih sedikit.

Dari hasil penelitian ini para peneliti menyimpulkan bahwa stres dalam dosis yang kecil atau ringan akan berdampak pada pertumbuhan sel induk yang membuat lebih banyak sel baru tumbuh di otak. Kondisi ini akan berpengaruh pada kemampuan memori dam belajar otak yang meningkat.

Para peneliti menganggap bahwa tikus mempunyai kemiripan dengan manusia. Semakin besar dan lama stres melanda seseorang, maka akan berdampak besar terhadap kesehatan. Ada beberapa gangguan kesehatan yang muncul jika stres berlangsung lebih lama seperti muncul sakit kepala, nafsu makan berlebihan, asam lambung meningkat yang memicu mual, dan menyebabkan depresi.

Dalam hal ini sangat penting sebuah tata kelola stres yang baik. Setiap orang memang mempunyai cara tersendiri dalam mengelola stres. Namun diharapkan kita bisa mengelola stres secara baik dan tidak berlangsung lama sehingga tidak berdampak lebih luas terhadap kesehatan.

Dalam kehidupan sekarang ini banyak orang menganggap stres sudah menjadi bagian dari hidup. Mereka mengatakan sangat susah untuk terhindar dari stres hidup di jaman seperti sekarang ini. Yang menjadi perhatian adalah kebanyakan dari kita tidak sadar kalau kita mengalami stres. Jika hal ini dibiarkan, maka tingkat stres akan bisa meningkat dan berdampak besar bagi kesehatan kita.

Mengenali Tanda-Tanda Stres Yang Sudah Tinggi

Secara alami setiap orang pasti pernah merasakan stres. Namun yang harus kita lakukan adalah bagaimana cara mengendalikan stres agar tidak lebih besar. Kita tahu bahwa saat seseorang mengalami stres, maka bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan saja, namun secara psikologis juga terganggu.

Sebenarnya sistem tubuh manusia sudah dilengkapi dengan bagaimana cara mengatasi stres. Namun sekali lagi banyak diantara kita yang tidak sadar kalau sedang mengalami stres. Kita akan tersadar mengalami stres saat kita sudah merasa mudah marah, kepala teasa sakit dan menjadi orang yang tidak sabaran.

Berikut tanda-tanda stres yang diberikan oleh tubuh yang bisa kita kenali :

Fisik

Tanda pertama seseorang yang mengalami stres yang tinggi adalah mengalami peningkatan kadar kortisol dalam tubuh. Jika hal ini berlangsung lama atau kronik, maka akan berpotensi merusak sistem imun seseorang. Hasilnya adalah kita menjadi lebih mudah sakit, badan tidak enak dan sering flu.

Selain itu saat stres levelnya sudah semakin tinggi, biasanya disertai dengan berbagai keluhan seperti sakit pada kepala, nyeri tubuh, dan terasa tegang pada otot daerah bahu. Jika anda mengalami hal ini, maka bisa jadi stres yang anda alami levelnya semakin meningkat.

Selain itu stres juga akan berdampak tidak baik bagi pola tidur seseorang. Mereka yang mengalami stres akan cenderung mengalami gangguan tidur berupa insomnia sehingga membuat jam tidur menjadi berkurang. Pada kondisi ini biasanya mereka akan menggunakan alat bantu tidur berupa obat tidur.

Emosi

Tanda stres selanjutnya adalah terjadinya perubahan dalam emosi. Mereka akan cenderung mudah marah, menjadi orang yang tidak sabaran, mudah meneteskan air mata. Kondisi tersebut menunjukkan kalau tingkat stres yang kita alami tinggi. Selain itu seseorang yang mengalami stres pada tingkat yang tinggi juga akan mempengaruhi rasa percaya diri seseorang menjadi menurun.

Cara Mengatasinya stress

Untuk mengatasi atau mengendalikan stres agar tidak sampai tinggi adalah dengan cara melakukan refreshing atau bepergian. Kebanyakan dari kita baru meluangkan waktu berlibur saat tingkat stres yang dirasa sudah tinggi. Seharusnya anda tidak menunggu stres meningkat.

Selain meluangkan waktu untuk bepergian, sangat disarankan juga untuk mengatur pola makan dan pola hidup yang sehat. Contohnya seperti tidur yang cukup dan makan-makanan yang sehat. Selain itu penting juga untuk mengatur jadwal olahraga dan menghindari banyak kebiasaan menggunakan gadget. Tingkatkan pula banyak sosialisasi dengan orang lain secara langsung dan bukan melalui media sosial.

Dampak Buruk Makan Saat Sedang Stres Bisa Memicu Penyakit

Di antara kita pasti pernah merasakan stres dan berusaha mengkonsumsi makanan tertentu untuk meringankannya. Kebanyakan orang yang sedang stres akan melakukan hal demikian.

Kondisi yang seperti ini dikenal dengan sebutan emotioanl eating atau dalam bahasa Indonesia yang artinya lapar hati. Artinya bahwa mereka akan cenderung banyak makan yang dipengaruhi oleh faktor emosi.

Banyak makan tentunya bukan pilihan yang sehat bagi tubuh. Bahkan kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan yang memicu penyakit.

Menurut seorang pakar kesehatan mengatakan bahwa saat seseorang terganggu emosinya atau stres, maka akan berusaha untuk menghilangkannya dengan mengkonsumsi makanan tertentu misalnya cokelat. Hal ini terjadi secara alamiah.

Namun jika hal ini tidak mampu kita kontrol, maka mengkonsumsi makanan secara berlebihan akan berpengaruh besar bagi kesehatan tubuh kita.

Berikut beberapa solusi yang bisa kita lakukan untuk mengontrol emotional eating :

Buat Diary
Hal pertama yang bisa anda lakukan adalah dengan membuat suatu diary tentang pola makan yang anda lakukan seharian.

Ada banyak hal yang bisa kita tulis mulai dari jenis makanan apa saja yang kita makan, berapa jumlahnya, dan mengapa kita mengkonsumsinya.

Dengan mempunyai catatan tersendiri, maka kita bisa mengevaluasi penyebab kita mengalami emotional eating. Dengan begitu kita bisa memikirkan jalaln keluarnya.

Cari Cara Lain Menuntaskan Lapar Hati
Cara kedua yang bisa kita lakukan untuk menghentikan emotional eating adalah dengan cara mencari cara lain untuk mengendalikan keinginan ini. Secara normal memang emotional eating akan mendorong kita untuk mencari makanan yang kita inginkan saat sedang stres atau sedih.

Namun anda harus pandai mencari cara lain mengendalikan nafsu makan ini, misalnya saja dengan mencoba mengobrol dengan orang lain, bermain bersama hewan peliharaan, mendengarkan musik atau melakukan hal yang menyenangkan seperti memasak.

Diam Sejenak
Tips yang ketiga untuk mengendalikan emosional eating adalah dengan melatih untuk diam sejenak saat keinginan makan tersebut muncul. Belajarlah untuk menahan nafsu makan yang berlebih saat makanan sudah tersedia di depan meja dengan diam sejenak.

Saat kita diam sejenak, maka coba pikirkan apakah makanan yang kita konsumsi itu sehat, apakah kita sedang merasa lapar sungguhan atau sudah kenyang tapi masih saja ingin makan.

Jalani Gaya Hidup Sehat
Tips yang terakhir untuk menghindari banyak makan saat sedang stres adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat. Ini menjadi cara yang paling mudah untuk kesehatan yang lebih baik.

Anda bisa rutin melakukan olahraga untuk menjaga stamina, dan kesehatan emosional kita.

Kita tahu bahwa orang yang secara rutin melakukan olahraga lebih mungkin terhindar dari stres pikiran. Yang tidak kalah penting dalam menjalankan gaya hidup sehat adalah dengan mengatur jam tidur yang cukup pada malam hari agar pikiran kita juga positif.

Cara Mengenali Gejala Depresi Yang Bisa Memicu Seseorang Bunuh Diri

Tahukah kita bahwa berdasarkan sebuah data menyebutkan bahwa hampir 90 persen orang yang meninggal karena bunuh diri lebih disebabkan karena gangguan kejiwaan. Salah satu jenis gangguan kejiwaan yang paling sering dialami adalah depresi.

Mohon dibedakan antara stres dengan depresi. Depresi mempunyai tingkat stres yang lebih parah yang membuat seseorang merasa tidak bahagia dan tak lagi mempunyai harapan. Pada saat tersebut, maka akan ada beberapa gejala lain yang menyertai secara klinis.

Menurut para pakar kesehatan jiwa menyebutkan bahwa gejala utama seseorang mengalami depresi adalah mood atau suasana hati yang menurun.

Orang yang mengalami depresi akan memunculkan perasaan putus asa dan tak punya harapan lagi. Saat terjadi demikian, maka orang tersebut akan mengalami beberapa gejala klinis lain seperti nafsu makan yang menurun, malas, sulit berkonsentrasi, kurang bertenaga dan sering muncul ide untuk bunuh diri.

Baca juga ; obat herbal untuk perawatan tubuh secara menyeluruh dari ujung rambut hingga ujung kaki

Aapabila kondisi ini sampai berlangsung setidaknya selama empat belas hari, maka akan mempengaruhi kehidupan sosial dan kegiatan seseorang dalam sehari-hari.

Untuk pemicunya ada beberapa macam, namun lebih disebabkan karena pengalaman hidup yang negatif seperti ditinggal orang yang dicintai, perpisahan, perceraian, adanya penyakit yang tak kunjung sembuh, kekerasan dalam seksual dll.

Ternyata seorang wanita mempunyai resiko dua kali lipat mengalami depresi dibandingkan dengan pria. Hal ini sesuai dengan data sebuah hasil riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI yang dilakukan pada tahun 2013.

Menurut para pakar kesehatan, depresi adalah penyakit kejiwaan yang bisa diobati. Untuk melakukan pengobatan depresi juga tersedia layanan gratis yang diberikan oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan.

Ada 8 Indikasi Seorang Remaja Mengalami Deperesi

Bagi anda yang mempunyai anak remaja, tentunya pernah menjumpai anak melakukan tidur sampai siang, jarang keluar kamar, tidak banyak bicara dan kurang bersemangat. Jika menjumpai anak remaja anda mengalami yang demikian, maka bisa jadi anak kita mengalami depresi. Ada 8 indikasi seorang remaja mengalami depresi.
Bagi seorang anak yang sudah berumur 18 tahun ke bawah, memang tidak jarang kita menjumpai mengalami depresi. Ini menjadi hal yang biasa terjadi pada remaja kita. bahkan dalam sebuah hasil statistik menyebutkan bahwa kebanyakan kasus gangguan kesehatan mental pada remaja adalah depresi dan gangguan bipolar.Sebagai orang tua tentunya kita dituntut tahu dan memahami kapan seorang anak mengalami depresi. Hal ini sangat penting karena sebagai orang tua bisa membantu mengeluarkan anak dari zona depresi.
Berikut 8 indikasi seorang remaja mengalami depresi :

Cenderung suka murung
Indikasi pertama seorang remaja mengalami depresi adalah mengalami sering murung. Biasanya seorang remaja pada kondisi ini akan merasa sedih dan mudah tersulut emosinya. Kondisi ini bisa berlangsung selama berhari-hari bahkan mingguan. Hal ini masih dalam batas normal karena seorang remaja memang kerap kali mengalami hal yang demikian.

Tidak tertarik lagi dengan hobinya
Tanda kedua seorang remaja yang mengalami depresi adalah munculnya perilaku yang tidak lagi tertarik melakukan hobinya. Ini menjadi tanda depresi yang perlu diwaspadai oleh orang tua karena bisa berdampak lebih besar bagi kesehatan mental anak.

Menarik diri dari orang lain
Indikasi ketiga seorang remaja mengalami depresi adalah adanya sikap menarik diri dari orang lain. Jika anak remaja kita mendadak tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, teman sebaya, bahkan dengan anggota keluarga, maka seorang orang tua harus peka kalau anaknya mengalami depresi. Lakukan pendekatan dengan anak dan coba cari tahu apa yang membuat anak menjadi menarik diri. Hal ini bisa mengganggu kesehatan mental anak yang lebih serius.

Adanya gangguan aktivitas karena perasaan depresi
Jika anda mendapati anak remaja kita mengalami sedih, suka murung dan kemudian berlanjut dengan adanya rasa malas melakukan kegiatan seperti sekolah, mengaji, atau bermain dengan teman, maka itu menjadi tanda kalau anak remaja sedang mengalami depresi.

Perubahan pada pola makan dan jam tidur
Tanda selanjutnya seorang anak remaja mengalami depresi adalah adanya kebiasaan malas makan dan susah mengawali tidur. Remaja yang depresi kerap kali tidak merasa lapar, padahal biasanya mereka cenderung banyak makan. Selain itu mereka juga akan sulit tidur sehingga suka tidur sampai siang hari karena masih mengantuk.

Tidak nyaman dengan dirinya sendiri
Selanjutnya adalah anak remaja yang depresi akan merasa seakan-akan dirinya sudah tidak berharga lagi, tidak mempunyai harapan yang hidup, atau merasa bersalah atas terjadinya sesuatu yang membuatnya menjadi depresi.

Melakukan perilaku berisiko tinggi
Dalam tingkatan depresi yang lebih lanjut, seorang remaja bisa jadi terjerumus pada perilaku yang mempunyai resiko tinggi, misalnya seks bebas dan mengkonsumsi narkoba. Ini bisa terjadi jika depresi pada remaja kita biarkan begitu saja.

Mengungkapkan pikiran tentang menyakiti diri sendiri
Tanda terakhir seorang remaja mengalami depresi adalah akan menyakiti dirinya sendiri. Pada tahap ini seorang remaja bisa dikatakan lebih serius dan memerlukan seorang konsultan kesehatan mental atau seorang psikolog.

Apa yang harus Anda lakukan?
Jika kita mendapati seorang anak remaja kita mengalami beberapa indikasi depresi yang telah disebutkan diatas, maka sebaiknya kita mencoba melakukan komunikasi yang baik dengan anak. Dengarkan keluh kesah anak dan jangan bersifat menghakimi. Bawa ke tempat yang nyaman sehingga anak bisa mengutarakan apa yang sedang dirasakan.

Jika kita berhasil membuat anak remaja mengutarakan apa yang sebenarnya sedang dialami, maka cobalah untuk secara hati-hati memberikan saran yang positif tanpa membebani anak kita. Jangan paksa anak remaja kita untuk melakukan apa yang kita sarankan, tapi dorong atau motivasi terus kalau anak remaja kita pasti bisa keluar dari masalah ini dengan baik.

Artikel Terkait : Cara meredakan stres dalam waktu 20 menit

Tags: , ,

Bagikan ke

Dampak Negatif Stres Bisa Membuat Cepat Pikun

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Dampak Negatif Stres Bisa Membuat Cepat Pikun

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: